Senin, 09 Mei 2011

PEREMPUAN (Aku Memohon)


Perempuan.
Perempuan. Sebuah kata agung sepertinya. Namun bukan hanya sebuah kata bagiku. Perempuan adalah makhluk. Perempuan adalah jiwa. Perempuan adalah rasa. Saat aku mendengar kata perempuan, seakan tak ada label logika sama sekali di atasnya. Saat terdengar kata perempuan, maka yang tergambar dalam otakku adalah rasa, jiwa, romansa.
Perempuan.
Dengan segala naluri yang telah dianugerahkan padanya, dia menjadi makhluk yang mulia. Dia menjadi makhluk yang telah ternobatkan menempati surga. Perempuan adalah surga dan tempat bagi para perempuan adalah surga. Jika saja aku bisa menciptakan surga, mungkin telah kuciptakan surga untuk perempuan. Untuk kemuliaan mereka, untuk keagungannya, untuk segala naluri alami yang telah dia punya dari Yang Maha Kuasa. 


Tapi aku hanya manusia. Tak secuilpun kutipan dari surga dapat kuciptakan dengan tanganku. Tak setetes air pun yang bisa aku curi untuk teteskan embun kesejukan teruntuk terhormatnya perempuan. Sungguh aku sangat terpesona dengan makhluk ini. Perempuan.
Perempuan.
Bagiku mereka adalah makhluk terindah. Bagiku mereka adalah makhluk paling mempesona. Aku bertaruh dengan nadiku, tak satu pun indahnya singsingan fajar dari belahan dunia manapun yang bisa menandingi keindahan dari makhluk perempuan. Aku bertaruh dengan mataku yang penuh dosa ini, tak ada setangkai bunga pun yang sekedar mendekati cantiknya perempuan. Lihatlah perempuan, hayatilah mereka, dan sungguh sebuah kebenaran ketika kitab suci berkata bahwa perempuan adalah perhiasan dunia. Ya. Perempuan adalah perhiasan, dia memberi keindahan, dia memberi rasa, jiwa, seni, arti pada semua yang ada di dunia. Sungguh mulia dan terhormatnya perhiasan dunia ini. Perempuan.

Perempuan.
Namun sadarkah perempuan-perempuan itu?
Sadarkah bahwa mereka menduduki kasta yang tinggi?
Hingga diturunkan wahyu yang tercipta khusus untuk perempuan bukannya laki-laki?
Sadarkah perempuan bahwa mereka adalah makhluk terhormat dan mulia di dunia ini?
Hingga – yang aku yakini – semua agama berusaha untuk melindungi harkat martabat perempuan?
Sadarkah mereka bahwa perempuan adalah ujung tombak dari baik dan buruknya massa pada suatu masa?
Hingga tak ada satu laki-laki pun yang sanggup untuk menjadi pemimpin yang arif tanpa hadirnya perempuan?
Sadarkah mereka bahwa perempuan adalah penguat bagi seorang laki-laki dengan segala anugerahnya?
Hingga hampir tak ada pemimpin besar yang tercatat dalam sejarah adalah seorang yang tanpa dampingan seorang perempuan hebat?

Perempuan.
Aku mohon dengan melepas seluruh kesombonganku sebagai seorang laki-laki…
Kalian adalah makhluk mulia dengan kasta tertinggi.
Hingga diturunkan wahyu dari langit untukmu.
Kau adalah makhluk terhormat dan suci.
Hingga semua agama mati-matian menjaga harkat dan martabatmu.
Kau adalah penentu atas baik dan buruknya massa di suatu masa.
Hingga kau hadirkan bagi kami pemimpin-pemimpin yang arif dan bijaksana.
Dengan segala anugerah yang telah kau miliki, kau adalah penopang paling kokoh bagi laki-laki.
Hingga pemimpin-pemimpin menjadi besar dan tercatat dalam sejarah manusia dengan kehadiranmu di sisinya.

Perempuan… Aku memohon di atas lututku di hadapan Tuhan.
Jagalah anugerah yang telah kau miliki.
Jagalah kehormatan, kesucian, kemuliaan, keagungan yang telah kau miliki. 


Dengan melucuti segala kesombongan logikaku.
Aku memohon..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sedikit Tentang Diriku

Foto saya
Malang, Jawa Timur, Indonesia
Lelaki yang selalu ramai dalam kesepian dan sepi dalam keramaian.. wah kayak lirik lagunya almarhum Chrisye ya..