Minggu, 13 Februari 2011

INIKAH PETUNJUKMU?



Tuhanku. Tuhanku. Tuhanku. 
Allah.
Tiada kata yang sanggup kuucap saat ini. Hanya kata-kata sunyi yang terucap. Tak ada kata yang tepat untuk ungkapkan apa yang kurasa. Belum lama aku merasakan ketimpangan dalam diri. Namun saat ini, entah apa yang aku rasakan. Jika aku merasa ini adalah sebuah keseimbangan, itu hanya Kau yang tahu. Hanya Kau yang Maha Mengerti. Karena hanya Kau, ya Kau Tuhan, yang telah rencanakan semua ini.
Aku hanya manusia, yang aku bisa hanyalah sekedar menerka-nerka. Hanya menebak, mencoba dan menjalani. Namun jika memang ini adalah petunjuk dariMu yang telah kuminta, maka sungguh aku adalah manusia paling tidak pantas untuk itu. Namun aku akan menerima dan dengan syukurku yang dalam akan kasihMu.
Kembali aku terdiam.
Dan masih aku terdiam.
Tuhan. Kau tahu bahwa aku hanya manusia. Hanya salah satu manusia di dunia ini. Yang memang aku akui terlalu jauh dari sempurna. Yang terlalu hina untukMu dicinta. Namun, bila ini adalah petunjuk dariMu, maka telah pasti bahwa ini adalah kasihMu. Sungguh aku tak memiliki segelintir alasan untuk pantas mendapat kasihMu, alih-alih cintaMu. Tapi sungguh, Kau-lah Maha Pengasih.
Sekali lagi aku terdiam…
Meski aku tak pantas, Tuhan, mudahkanlah jalanku. Walau mungkin tak mudah bagiku, tunjukkanlah jalan menuju kasihMu, menuju cintaMu. Jalan yang bagiMu terbaik untukku.
...
Dan akupun terdiam…
...

LOGIKA DAN RASA (O7 FEBRUARI 2011)


Tuhan.
Kali ini aku benar-benar berada dalam kebimbangan. Itu yang aku rasakan. Dan yang kuyakini, Kau telah sengaja membuatku berada dalam kebimbanganku ini. Kebimbangan yang selama sekian lamanya belum pernah ada jawabnya. Itu yang aku rasa. Belum ada jawabnya. Entah bila jawaban itu sebenarnya telah tampak di pelupuk mata, namun aku tak sadarinya. 
Tuhan.
Kau telah ciptakan makhlukmu ini dengan logika dan rasa. Memang telah kau ciptakan keduanya untuk berpasangan. Namun, sekali lagi, yang aku rasa, logika dan rasa yang ada dalam diriku seakan tak pernah berdampingan. Seakan mereka berada berseberangan. Saat logika ini hidup, rasaku yang mati. Namun saat rasaku tampakkan wujudnya, sang logika pun seakan bersembunyi. 
Tuhan, 
ini yang aku rasa. Seakan diriku ini selalu berada di persimpangan. 
Tuhan, 
berikanku petunjukMu.

Sedikit Tentang Diriku

Foto saya
Malang, Jawa Timur, Indonesia
Lelaki yang selalu ramai dalam kesepian dan sepi dalam keramaian.. wah kayak lirik lagunya almarhum Chrisye ya..