Berawal dari kejadian tadi sore. Ketika ada dua orang yang saling bertemu. Mungkin detil ceritanya tidak akan saya ungkap disini, karena menurut saya tidak cukup pantas dan tidak perlu untuk diceritakan.
Pada intinya adalah salah satu orang tersebut (katakanlah si A) mempunyai kebutuhan pada seseorang yang lain lagi (katakanlah si Z) yang kemungkinan besar bisa membantunya. Tanpa basa-basi si-A langsung meminta bantuan pada si-Z untuk membantunya untuk mendapatkan/memenuhi kebutuhannya. Bukan berarti menolak, namun karena si Z tidak langsung meng-iya-kan untuk membantu memenuhi kebutuhan dari si-A, nampaknya si-A mulai jengkel. Karena sifatnya yang sepertinya kurang sabaran untuk mendapat apa yang ia inginkan, maka si-A (entah sadar ato nggak) melakukan yang menurut si-Z adalah sebuah gertakan. Gertakan dari seorang yang putus asa untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Sepertinya si-Z juga heran dengan kelakuan dari si-A, tapi akhirnya si-Z ikut jengkel juga dengan kelakuan dan sifat si-A yang kurang sabar. Mungkin dalam hati si-Z berkata, "emang yang butuh siapa??".
Dan dengan hati yang sedikit jengkel si-Z akhirnya berlalu dan pergi meninggalkan si-A yang akhirnya tidak mendapatkan apa yang ia butuhkan dari si-Z.
Dari cuilan kisah nyata ini mungkin kita bisa mendapat pelajaran. Memang terkadang kita bisa mendapatkan apa yang kita inginkan dengan salah satu cara yaitu menggertak. Entah itu menggertak orang lain yang kita harapkan melakukan sesuatu untuk diri kita, atau bahkan menggertak sekumpulan orang atau bahkan perusahaan demi memenangkan sebuah persaingan. Namun sebelum kita melancarkan aksi menggertak kita, agar aksi menggertak kita bisa berhasil dan pada akhirnya kita bisa mendapatkan apa yang kita inginkan, ada beberapa hal yang dari secuil cerita nyata di atas dapat kita ambil pelajaran.
Sebelum anda menggertak seseorang, lihatlah dulu:
(1) Siapa Anda.
(2) Seberapa penting hal yang Anda inginkan bagi Anda hingga perlu melancarkan aksi 'gertakan'.
(2) Seberapa penting hal yang Anda inginkan bagi Anda hingga perlu melancarkan aksi 'gertakan'.
(3) Siapa yang Anda gertak.
(4) Seberapa penting hal yang Anda inginkan bagi orang yang Anda 'gertak'.
(4) Seberapa penting hal yang Anda inginkan bagi orang yang Anda 'gertak'.
(5) Apakah lawan Anda sudah mengenal Anda dengan baik.
(6) Kekuasaan/kekuatan/keahlian/posisi Anda dibandingkan dengan orang yang Anda gertak.
(7) Kekuatan mental Anda dan orang yang Anda gertak.
(8) Bahasa/cara yang Anda gunakan untuk menggertak.
(9) Waktu dan tempat ketika Anda hendak melancarkan gertakan Anda.
Kalau posisi Anda adalah (bahkan sangat) membutuhkan orang yang Anda gertak, dengan kata lain posisi Anda lebih lemah daripada orang tersebut, jangan coba-coba Anda menggertaknya. Anda tak akan pernah mendapatkan apa yang Anda inginkan dari orang yang Anda gertak!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar