Senin, 19 Januari 2009

SEMANGAT BERBAGI SEMANGAT

Pagi yang cerah tanpa ada mendung selimuti langit di depan kamarku. Awannya putih sinarnya matahari hangat. Langit terlihat begitu biru hari ini. Syukurku pada Tuhan yang telah berikan ini semua. Pagi yang begitu indah, hati yang berseri, dan harapan-harapan penuh rasa optimisme tumbuh dalam diri ini. Walau tak sepenuhnya sehat diriku saat ini, kakiku yang harus terbalut tensocrepe akibat tertimpa beton seberat 20 kilo. Tapi semua itu kusyukuri saja. Kaki yang terasa ngilu tak hambat hatiku untuk nikmati indahnya pagi ini.

Kembang di depan kamarku seakan merekah tampilkan warna terbaiknya, alunan lagu teralun dari kamar sempitku yang selalu jadi tempat teraman bagiku selama ini. Kopi hitam panas bangunkan inspirasiku. Semangat pagi hari ini sungguh nikmat. Dan sejenak berpikir, di dunia ini – atau paling tidak di kota dingin ini – siapa saja yang menikmati pagi ini? Yang menyadari bahwa pagi ini sungguh indah, bahwa pagi ini adalah pagi yang istimewa. Bahwa pagi ini adalah (mungkin saja) pagi indah terindah yang bsia kita nikmati. Siapa yang terpesona dengan awan putih, langit biru, dan sinar hangat matahari? Aku ingin bersama mereka. Menikmati ini semua tidak sendiri. Berbagi rasa, berbagi asa, berbagi harapan, berbagi bara yang kerahkan semangat jiwa. Aku ingin menikmati semua ini dan aku ingin semua orang menikmati semua ini. Yang aku yakini hari ini adalah pagi yang indah, dan aku ingin semua orang sadari ini. Bahwa pagi ini begitu indah.

Dan akupun berpikir apa yang bisa aku lakukan? Apa yang bisa kuperbuat untuk berbagi kebahagiaan ini? Kenikmatan yang diabugerahkan padaku. Aku pun mulai berbagi kenikmatan ini dengan orang-orang yang kukasihi. Ayahku, Ibuku, kakakku, keponakan, pembantu rumah yang selalu setia. Lalu aku mengirim pesan pendek lewat telfon genggamku dan mengirim pesan semangat pada orang-orang yang kukasihi. Mereka adalah orang-orang yang memberikan kasih mereka dan orang-orang yang berpikiran positif dan tak pernah sudi melihat kejatuhan dari salah seorang kawan mereka. Pesan singkat yang kutulis dan kukirim pada mereka yang selalu membuatku merasa menjadi orang berharga. Orang-orang yang tak pernah berpamrih pada kasih yang telah mereka berikan pada manusia lain. Beberapa pesan telah terkirim. Entah mereka membacanya dengan segera atau tidak. Ada beberapa teman yang membalas dengan balasan semangat dan asa yang tersambung. Ternyata kawanku ini merasakan hal yang sama denganku, akupun bersyukur. Namun ada juga yang tidak membalas. Aku tak terlalu memikirkannya. Mungkin mereka tidak segera membaca pesan yang kukirim, atau mereka tidak punya pulsa untuk membalas. Aku hanya berusaha untuk terus berpikiran positif.

Tak hanya mereka yang sudah kukenal lama yang kukirim pesan, ada beberapa teman yang baru kukenal yang juga aku kirim pesan singkat luapan semangatku. Namun tak ada satu pun dari mereka yang membalasnya. Mungkin pikir mereka ini adalah pesan tidak penting. Mungkin mereka sudah bisa merasakan pagi yang indah di tiap harinya. Tidak seperti aku yang terkadang merasakan pagi yang suram. Atau mereka pikir aku ini siapa, baru kenal sudah sok akrab. Apalagi kalau yang kukirim pesan singkat adalah wanita. Beberapa teman wanitaku berkata sebagian wanita akan berpikir bahwa apabila seorang wanita mendapatkan pesan singkat semacam itu, yang ada dalam pikiran mereka adalah si pengirim sedang merayu dengan kedok pagi yang indah. Sedikit terheran dengan pernyataan seperti itu. Padahal aku mengirim pesan singkat itu tidak dengan tendensi apa pun. Mungkin ada tapi tidak dengan kadar hingga aku kecewa apabila mereka tidak membalas pesan singkatku. Lalu aku sedikit memutar otakku. Apakah aku yang gila telah mengirim pesan singkat semacam itu pada orang yang baru kukenal? Hingga mereka bisa mengatakan aku adalah orang yang hyper, kurang waras atau semacamnya. Dan diriku yang lain menjawab apa ada salahnya membagi kebahagiaan dan kesenangan? Daripada membagikan derita dan duka, lebih baik berbagi semangat. Walau pada orang tak tak pernah kita kenal sekalipun.

Dengan berbagi, berbagi semangat, kebahagiaan, kesenangan, kenikmatan tak akan pernah mengurangi nilai dari itu semua. Berbagi tidak akan pernah membuat kita kekurangan. Walau kita tidak mendapat balasan dari mereka yang mana kita berbagi kepada mereka. Bahkan hanya untuk sekedar berterima kasih dan menghargai atensi kita kepada mereka. Berbagi kebahagiaan tidak akan pernah membuat kita lara. Berbagi kesenangan tak akan pernah membuat kita bersedih. Berbagi semangat tak akan pernah membuat kita lesu tanpa kobaran bara. Tak akan pernah. Sebaliknya, dengan berbagi kebahagiaan, kesenangan, kenikmatan itu akan tumbuh dan bertambah. Kita berbahagia, orang-orang di sekitar kita pun tertular dengan virus kebahagiaan. Jika orang terkasih kita sedang dilanda kemurungan, paling tidak kita memeberikan mereka semangat dab keyakinan kalau dunia ini tidak sekejam yang mereka kira. Jika ada orang yang lupa dengan keberadaan kita, maka kita mengingatkan pada mereka bahwa kita masihlah menjadi teman mereka dan kita masih mengasihi mereka.

Manusia pada dasarnya menyukai kesenangan dan kebahagiaan. Maka jika kita berbagi kesenangan dan kebahagiaan pastilah mereka menerimanya dan senyum simpul merekah di sudut bibir mereka. Kalaupun ada yang tidak, maka kita tak rugi telah berbagi pada mereka. Karena yang merasakan nikmatnya berbagi adalah kita, dan inti dari berbagi itu sendiri adalah diri kita sendiri. Jika kita sudah bisa merasakan nikmatnya, kita tak akan pernah peduli apakah orang lain akan menerima atau menolak pemberian kita. Kita berniat untuk memberi dan berbagi. Karena berbagi dan memberi itu nikmat. Hati kita lapang dan tak akan pernah merasa penuh sesak seperti dalam bus atau angkutan kota. Jika kesedihan datang, tak ada kesedihan yang melarutkan kita dalam kelamnya lembah kedukaan. Jika duka datang, tak ada duka yang sungkurkan kita dalam keputusasaan.

Dan selagi kita masih bisa merasakan semangat dan kebahagiaan walau setitik, akan menjadi pilihan bijak bila kita berbagi. Agar yang setitik itu menjadi secercah dan cercah itu menjadi hamparan. Semoga.

Semangat untuk kita semua!

Sedikit Tentang Diriku

Foto saya
Malang, Jawa Timur, Indonesia
Lelaki yang selalu ramai dalam kesepian dan sepi dalam keramaian.. wah kayak lirik lagunya almarhum Chrisye ya..